Kamis, 30 April 2020

Pentingnya Sistem E-Learning Dalam Menunjang Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Corona




Ilustrasi E-Learning
Seperti yang diketahui, saat ini bukanlah waktu yang mudah. Semuanya serba susah, mencari rezeki, beribadah hingga proses belajar mengajar menjadi serba terbatas. Penyebabnya tak lain dan tak bukan karena adanya pandemi virus corona, atau yang mungkin lebih dikenal sebagai COVID-19.

Corona Virus Disease (COVID-19) adalah sebuah penyakit pernapasan yang sangat menular yang disebabkan oleh coronavirus jenis baru, yang ditemukan kasusnya awal Desember 2019 di Wuhan, Tiongkok, dan sejak saat itu pula virus ini menyebar keseluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Sebagian besar negara di dunia, mungkin pada awalnya tidak begitu mengidahkan keberadaan virus yang melanda negeri Tiongkok itu. Hingga pada akhirnya, hanya dalam beberapa minggu saja virus ini sudah mulai menginfeksi beberapa negara di seluruh dunia, mulai dari negara miskin, berkembang hingga negara maju semuanya terkena pandemi COVID-19.

Dampak dari pandemi ini tentu saja tidak bisa dianggap remeh, pasalnya ia melumpuhkan hampir seluruh pergerakan manusia di seluruh dunia. Maka dari itu, efeknya pun terasa betul pada semua sektor, mulai dari ibadah, ekonomi hingga pembelajaran.

Satu hal yang menjadi sorotan penulis disini adalah mengenai pembelajaran. Kita semua sangat tahu, proses belajar mengajar itu sangat penting, karena tanpanya akan terjadi kemunduran manusia dalam bidang ilmu, yang berarti bakal berdampak pada turunnya kualitas sumber daya manusia.

Untuk itulah penulis beranggapan bahwa belajar mengajar itu sangat penting tak peduli apapun itu, halangannya, termasuk di tengah pandemi seperti saat ini. Karena walau bagaimanapun juga sekarang ini sudah tersedia fasilitas yang pembelajaran daring yang dinamakan E-Learning.

E-Learning sendiri berasal dari bahasa inggris, merupakan akronim dari Electronic Learning, yang mana pengertiannya adalah sebuah bentuk teknologi informasi yang digunakan dalam bidang pendidikan berupa website yang bisa diakses dimana pun, selama ada akses internet.

Jadi dengan adanya sistem e-learning ini, para siswa ataupun mahasiswa yang daerahnya terkena dampak covid-19, maka akan tetap bisa melakukan aktivitas belajar-mengajar seperti biasa secara virtual, sehingga mereka tidak perlu datang secara langsung ke sekolah atau universitas yang mana ini merupakan sesuatu hal yang dilarang karena berisiko membuat penyebaran Covid-19 menjadi semakin meluas.

Dari sini kita memahami bahwa sistem e-learning ini sangatlah penting dan vital bagi kehidupan manusia. Walaupun sebenarnya ia bukanlah hal yang baru dalam dunia teknologi, karena selama ini sistem tersebut sebagian besar digunakan hanya untuk aktivitas belajar secara sekunder, dan tidak begitu aktif.

Namun, dengan adanya pandemi ini sudah pasti itu menyebabkan nama e-learning mendadak terkenal, dan itupun semakin membuat masyarakat mereka menyadari bahwa yang namanya belajar itu tidak selalu harus tatap muka, melainkan juga bisa dilakukan secara virtual, tanpa memandang jarak, dari murid yang satu dengan murid yang lain, terhadap gurunya.

Namun meskipun begitu penulis juga menyadari bahwa sebagus apapun sistem e-learning itu pasti ada kekurangan dan kelebihannya. Apalagi saat ini ada banyak media yang bisa dijadikan e-learning, dan masing-masing memiliki fitur dan keungulan yang berbeda. Ada yang sistemnya menggunakan basis teks, gambar, hingga video konferensi.

Ilustrasi Antarmuka
Nah, karena semua hal itu, penulis beranggapan bahwa e-learning itu punya target nya masing-masing. Karena bagaimanapun juga, gak bisa dielakkan bahwa sistem e-learning itu selain memiliki basis yang berbeda, tapi juga punya tampilan antarmuka yang berbeda antara satu dengan yang lain, yang mana ada yang memiliki tampilan sederhana, canggih, hingga rumit untuk dioperasikan.

Dari situlah penulis berpendapat, bahwa sebelum melakukan pembelajaran daring hendaknya para pengajar melakukan survei, terhadap targetnya yakni para murid. Jika memang mengajar di tempat daerah perkotaan, yang mana dapat diasumsikan bahwa sebagian besar muridnya sudah memiliki ponsel berbasis Android atau IOS kelas menengah, serta dengan dukungan akses internet yang merata, maka para tenaga pengajar bisa mempertimbangkan penggunaan sistem e-learning video konferensi, atau sistem e-learning yang memiliki fitur dan tampilan yang canggih, sehingga para murid tidak akan mengeluh atau jenuh saat belajar karena alasan antarmuka aplikasi e-learning yang buruk serta tidak ramah pengguna.

Sementara itu, jika mereka para tenaga pengajar yang mengabdi di daerah, maka juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan aplikasi e-learning dengan tampilan yang sederhana dan ringan, yang mana biasanya hanya mengandalkan basis teks dan foto kualitas rendah. Alasannya adalah karena murid di daerah biasanya hanya memiliki perangkat ponsel level rendah, yang mana biasanya memiliki spesifikasi perangkat keras yang rendah sehingga jika digunakan untuk akses aplikasi yang memiliki fitur yang banyak dengan tampilan yang canggih dikhawatirkan nantinya akan mengganggu proses murid tersebut belajar, karena itu sistem e-learning yang sederhana muncul sebagai solusi untuk masalah itu.

Namun, disamping memperhatikan soal kenyamanan, hendaknya para staf sekolah atau universitas juga memperhatikan keamanan soal data. Ya, meskipun terdengar sepele, tapi keamanan data itu sangat penting terutama bagi mereka yang sudah terlanjur jadi korban dari kebocoran data. Karena walaupun cuman sekedar nama, email dan kata sandi, tapi itu sebenarnya sangat berarti bagi peretas untuk melakukan tindakan yang tidak-tidak, misalnya dengan data itu bisa saja akun sosial media pengguna e-learning yang bocor jadi diretas oleh peretas (sebab kata sandi sosial media yang dipakai sama dengan e-learning yang datanya bocor), atau bisa saja mereka mencatut nama, memanfaatkannya untuk hal yang tidak-tidak tanpa korbannya sadari?

Nah, untuk itu para staf akademisi saya sarankan untuk memilih aplikasi e-learning yang bisa menjamin keamanan data agar tidak bocor dan digunakan oleh pihak lain untuk hal yang buruk. Selain itu, jika para staf memilih untuk menggunakan e-learning untuk diterapkan di sub domain website sekolah atau universitas hendaknya juga memperhatikan sistem lms (learning management system) yang dipakai itu adalah yang aman dan versi terbaru agar keamanan dan segala masalah bug bisa dihindari.

Ilustrasi keamanan
Tak lupa juga untuk para staf pengolola nya harus mempersiapkan domain lms tersebut dengan sistem enkripsi khusus agar data yang dikirim antara pengguna dengan server tidak bisa diketahui oleh orang yang ada di tengah (man in the middle). Cara penerapan enkripsi tersebut ialah dengan menanamkan sertifikat SSL (secure socket layer), sehingga domain e-learningnya nanti akan menjadi https (hypertext transfer protocol secure) dari yang sebelumnya http (hypertext transfer protocol).

Namun jika ada tenaga pengajar yang merasa kurang pas atau mungkin staf pengelola sekolahnya belum memiliki kemampuan untuk mengelola e-learning mandiri atau mungkin dengan alasan lain, maka bisa menggunakan aplikasi lain yang bisa digunakan sebagai tempat untuk melakukan pembelajaran daring. Salah satu yang utama adalah Whatsappp, dimana ini merupakan aplikasi perpesanan yang dienskripsi ini pada dasarnya juga bisa dijadikan sebagai media untuk e-learning, hanya saja sang tenaga pengajar hendaknya harus memberikan aturan khusus buat para muridnya dalam berdiskusi sehingga menimbulkan suasanan yang nyaman, kalau perlu hendaknya para tenaga pengajar memoderator siapa saja yang berhak untuk menyampaikan pesan agar ilmu yang guru sampaikan tidak tenggelam oleh chat siswa sehingga itu membuatnya tidak efektif. Selain whatsapp, aplikasi perpesanan lain yang juga bisa digunakan adalah Telegram, dan yang sejenisnya.

Website E-Learning Kemdikbud
Selain itu ada juga aplikasi e-learning yang dibuatkan khusus oleh kemdikbud, https://belajar.kemdikbud.go.id, Ruangguru, Zenius, video konferensi ClouX Telkomsel, Skype dan yang paling direkomendasikan adalah Google Classroom.



Dari: FITRA RAHIM
Bimbingan: Dr. Mhd. Furqon, S.Si., M.comp